Saturday, February 14, 2015

Yayasan di Desa Ungge, pernah bernama Baloq Sade Foundation

BAHASA INDONESIA

Pada hari Sabtu Pak Jason Cromarty dan saya berkunjung ke Baloq Sade Foundation sekali lagi.Kali ini saya menghadiri kamp untuk anak-anak yang menghadiri BSF untuk belajar Bahasa Inggris diluar jam sekolah.

Jadi kira-kira 70 murid berumur 6 - 19 tahun tiba pada jam dua. Mereka semua sangat gembira. Hujan tiba juga, tetapi hujan segera berhenti. Banyak kegiatan diatur untuk hiburan anak-anak. Acara mulai dengan membuat hiasan kepala dengan lambang untuk tim masing-masing.

Ada tujuh tim untuk akhir pekan ini, jadi anakk-anak memilih jantung, bintang dan lain sebagaianya. Berikutnya ada persaingan, misalnya nyanian. Kemudian ada cerita "Snow White" ditulis sebagai drama oleh murid-murid. Penunjukan wayang adat digunakan untuk menceritakan yang lain.

Pada hari Minggu pagi, langsung sesudah subuh, anak-anak terhibur oleh pertunjukan Junaid dari senam dengan musik. Kemudian saya menikmati jalan di sawah dengan satu kelompok anank-anak untuk "scavenger hunt" - nanti saya jatuh di lumpur.

Berikutnya ada persaingan masak, dengan tempe, tahu, sayuran - bahan yang semua harus dimasak di atas api, untuk uji rasa oleh juri persaingan. Semua makanan rasanya lezat! Jadi pengutuskan yang sangat sulit.

Kamp ini berakhir sebelum makan siang, jadi guru-guru bisa membungkus tenda-tenda dan selesai membersihkan tempat itu. Kamp itu sangat berhasil, semoga saya bisa mengikut dengan satu sama lain.

ENGLISH

On Saturday Jason Cromarty and I visited Baloq Sade Foundation once again. This time I attended a camp for children who attend BSF to study English outside school hours.

So about 70 students aged 6 - 19 arrived by 2.00. There were all very excited. Rain arrived also, but the rain soon stopped. There were many activities arranged for the entertainment of the children. The event began with making headdresses with a symbol for each team.

There were 7 teams for this weekend, so the children chose heart, star and other symbols. Next there were competitions, for e.g. singing. Then there was the story of "Snow White" written as a play by the pupils. A performance of traditional shadow puppets were used to tell another story.

On Sunday morning directly after morning prayers, the children were entertained by a performance by Junaid of exercise with music. Then I enjoyed a walk in the sawah with a group of children for a "scavenger hunt" - until I fell in the mud.

Next there was a cooking competition, with tempeh, tofu, vegetables - ingredients which must be cookd on a fire for taste test by jury. Everything tasted delicious! So the decision was very difficult.

Camp ended before lunch, so teachers could pack tents and finish cleaning up. The camp was very successful, I hope I can attend again another time.